on Wednesday, June 8, 2016
“Come on, you can do it ! Hap hap hap ! Tosssss !”
“Do you believe Me? Do you believe I can do it ?”
“I forgive you”
“Okay, that’s enough crying, now let’s walk again”
“Good job ! Tos dulu dong!”
“Really ? I don’t think so”
“I see you there. Can you see it too ? Can you see it the way I see it ? Can you see it as far as I can see it ?”
“I heart you. I will always will”
“Gua percaya lu pasti bisa pa. Semangat dulu lah. Yok semangat. Hap hap hap ! Tosss !”
“Ah masa ?”
“I know this heart (pointing to my heart), I know that you are going to do it. I know yourself too far, better than what you know. Cause I know this heart, I made it. It will follow Me.”
“Smileeeee ! Cheersssssssss!”
“I even never have any idea to leave you for a second.“
“Gapapa. Udah tau kan salahnya dimana ?”
“Kamu yang harus berubah kalau mau lihat generasimu berubah”
“Bajunya kaya anak-anak”
“Masa pake kaos mau ke L*H? Ga banget”
“Itu mulu yang ditanyain.”
“Sini peluk dulu”
“Anak Bapa”
“Gini loh pa..... (Then start explaining clearly)”
“Bapa juga sayang epa. Selalu.”
"Inget ga sih pa waktu Kita kesitu dulu (Habis itu ngobrol panjang lebar)"
“We are gonna make it pa”


Malam ini saya berusaha menuliskan beberapa kalimat yang paling sering saya dengar dari Seseorang yang saya sebut Tuan. Malam ini saya mau menuliskan apa yang saya rasakan tentang Dia. Maybe some people are going to judge me like “Tuhan ga main blog. Ngapain lu nulis di blog tentang Dia. Berdoa aja di kamar lu. Gausah dramatis (based on my prior experience)”. But i know He reads this one hahahaha. im too happy. I need to tell it out loud. Hahahaha. Its been a while since i wrote something on my blog, biar ga ada sarang laba-labanya (sok oke).


Kepada Tuan yang hatiNya hangat dan lembut seperti selimut yang dibekalkan mama dari rumah,
Terimakasih dari hati yang terdalam untuk Tuan yang telah membawa terang ke hidup saya yang gelap. My life was dark, flat, and empty. Now all i see is blessing. Terimakasih Tuan telah bersabar mendengar all my lame stories that have no end hahahahaha. Terimakasih telah menghiburkan hati saya.

Terimakasih telah mengangkat kepala saya, saya tidak tertunduk malu lagi. Terimakasih for having fun with me, laughing, and sharing Your heart with me. Terimakasih buat setiap didikan yang menyelamatkan saya dari kebinasaan. Terimakasih untuk selalu ada di setiap detik hidup saya. Terimakasih telah membuat saya pede. Terimakasih telah menegur dan menghajar saya. Terimakasih telah mencintai saya lebih dari apa yang dapat saya bayangkan.

Menulis ini agak berat buat saya. Karena sulit merangkainya dalam kata-kata. Tentang semua yang telah Tuan dan saya lalui bersama. Sangat sulit buat saya mengerti jalan pikiran Tuhan yang sering sekali berbenturan dengan fakta yang saya lihat. Tapi, terimakasih telah setia menanamkan setiap kebenaran dalam hidup saya sehingga step by step saya jadi mengerti arti dari semua keputusan Tuan, dan semuanya baik.

Terimakasih, karena Tuan percaya bahwa saya bisa bertanggungjawab atas tugas yang Tuan berikan.
Terimakasih untuk setiap pelatihan. Terimakasih untuk setiap senyuman yang membuat hati saya selalu meleleh. Terimakasih telah berbicara setiap pagi kepada saya dan menjelaskan kerinduan hati Tuan. Kadang saya terlalu egois, tapi saya mau menjadi prajurit yang tidak sibuk mikirin dirinya sendiri.

Terimakasih Tuan yang baik, telah mengobati luka-luka terdalam di hati saya karena saya harus kehilangan ayah yang sangat saya kasihi dan andalkan. Terimakasih Tuan tidak membenci saya karena telah menuduh Tuan waktu itu sebagai perebut kebahagiaan saya. Saya sangat buta waktu itu, not realizing that You felt my hurt too sewaktu saya mendengar dokter bilang kalau my dad had gone. Saya terlalu terluka sampai tidak mampu mengangkat kepala. Minder, merasa asing sendiri, tidak punya tujuan, my life was broken into pieces. Terimakasih menantikan saya bertahun-tahun di pintu yang sama sampai saya membuka pintu untuk Tuan masuk. Terimakasih karena di masa-masa terberat itu, Tuan yang selalu meneguhkan hati saya. Terimakasih karena sekarang saya punya keluarga yang lengkap. Terimakasih telah mengajar saya melihat apa arti keluarga dari sisi Tuan, bahwa tidak ada yang salah, Tuan pegang kendalinya.

Banyak ucapan terimakasih yang harus saya berikan buat Tuan. Tulisan ini tidak akan cukup menampungnya. But lets go on hahahha....

Terimakasih Tuan tidak malu berjalan dan mengajar saya yang tidak ada apa-apanya ini. Terimakasih telah menawarkan pelukan hangat  yang selalu menyelamatkan saya dari kesedihan-kesedihan saya. Terimakasih telah mengajarkan saya memiliki respon yang benar sehingga tidak kecewa dengan keadaan. Terimakasih untuk mindset yang Tuan luruskan.

Terimakasih telah menyemangati saya di setiap saat. Terimakasih, karena Tuan percaya saya bisa melakukan dan menyelesaikannya. Terimakasih Tuan telah menanggung apa yang Tuan harusnya tidak perlu tanggung.

Terimakasih, telah menjadi Ayah yang sempurna, yang bisa saya andalkan, yang bisa saya ajak diskusi, yang bisa saya tanyai setiap saat, yang bisa buat saya pelu dan saya manja-manjaan. Hehehe.

Terimakasih telah membesarkan dan mendidik saya dengan penuh kasih. Terimakasih telah mencukupi setiap kebutuhan saya.


Terimakasih telah menjadi guru, partner diskusi, supporter, sahabat sejati, penyelamat, saudara, provider, dan segala yang saya butuhkan. Terimakasih untuk Tuan yang adalah Ayah berhati lembut dan hangat. I will always love you. (From Epa)

Finding and Walking with Him for the rest of my life will always be the best achievement i ever have in my life.